Mars dan Venus

Manusia ditakdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain. Kita ini makhluk sosial. Gak mungkin kita dalam sehari gak berinteraksi dengan orang. Walaupun kita misalnya orang yang sangat introvert, saat kita belanja di toko atau pergi sebentar mengurus keperluan sudah pasti kita berinteraksi dengan manusia lain mau gak mau.

Begitu juga dengan laki-laki dan perempuan. Saya suka mikir sendiri. Apakah bersahabat karib dengan lawan jenis itu akan selamanya menjadi sahabat? Apa yang saya maksud disini kita sangat dekat dengan sahabat kita melebihi siapapun di dunia ini. Si sahabat adalah orang yang tau apa yang lagi terjadi sama kita, apa yang lagi kita lakuin dan hal-hal private yang mungkin gak semua orang tau.

Saya entah kenapa percaya kalau cewek dan cowok itu gak bisa bersahabat terlalu dekat. Kenapa? Karena salah satu dari mereka udah pasti punya perasaan. Mau di bantah juga saya yakin pasti ada ketertarikan mendalam yang bikin si cewek atau cowok betah dan nyaman untuk selalu saling berbagi. Pada dasarnya itu adalah hal yang wajar karena sahabat adalah orang yang mengerti kita luar dalam. Bahkan terkadang sahabat lebih mengerti kita daripada pasangan. Selalunya jadi masalah saat justru kita merasa sahabat kita ini lebih baik daripada pasangan kita. Lebih parahnya kalo sahabat pasangan kita menyambut dengan sukarela. Runyam deh

Saya sih gak masalah sama cowok dan cewek yang bersahabat. Wajar banget. Tapi yang gak wajar kalau justru jadi punya perasaan dengan sahabat. Lebih susah cari sahabat daripada cari pacar. Beneran deh saya udah ribuan kali ngalamin dan saya emang paling anti jatuh cinta sama temen sendiri. Ujung-ujungnya cuma bakal bikin kita dan dia jauh.

Bagaikan planet mars dan venus, perempuan dan laki-laki diciptakan untuk menjadi pasangan. Berdampingan satu sama lain. Melengkapi dan menyayangi.